Table of Contents
ToggleReuni 212: Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa
Bukan sekadar reuni biasa, acara ini menjadi momentum penting bagi ribuan warga Jakarta yang ingin menyampaikan doa dan harapan untuk bangsa. Dengan tema kebersamaan dan kepedulian, Reuni 212 hari ini di Monas memang terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jangan kaget jika kehadiran para tokoh dari berbagai kelompok organisasi masyarakat (ORMAS) dan pemerintah menjadi daya tarik utama, karena acara ini tidak hanya tentang nostalgia, tapi juga tentang perjuangan dan isu yang masih relevan hingga hari ini.
Pemindahan Waktu: Agar Lebih
“Adem”
“Adem”
dan Khusyuk?
Nah, yang menarik adalah jadwal reuni yang dipindah ke sore hari. Dulu, acara ini digelar pagi hari, tapi kali ini jadwal dimulai pukul 17.00 WIB. Aziz Yanuar, Jubir Reuni 212, mengatakan hal ini bukan tanpa alasan.
“Supaya lebih adem dan khusyuk,”
ujarnya. Jadi, mungkin ada strategi untuk membuat suasana lebih tenang, menghindari kekacauan yang sering terjadi di pagi hari, atau memastikan peserta bisa berkumpul dengan nyaman tanpa hambatan lalu lintas. Tapi, apakah penggeseran waktu ini benar-benar memperbaiki kondisi, atau justru menimbulkan pertanyaan baru?
“Doa bersama untuk keselamatan bangsa di saat bencana merebak di Sumatera bersama pemerintah bahu-membahu masyarakat mengatasi bencana. Serta tidak lupa isu Palestina,”
Kutipan Aziz Yanuar mengingatkan kita bahwa acara ini tidak hanya tentang spiritualitas, tapi juga menyentuh isu kebangsaan dan internasional. Di tengah tantangan bencana alam yang sering mengguncang Indonesia, seperti gempa dan tsunami di Sumatera, Reuni 212 menjadi kesempatan untuk menyatukan langkah antara pemerintah dan masyarakat. Sementara itu, isu Palestina tetap menjadi sorotan, mengingat peran Indonesia dalam mendukung kemerdekaan dan keadilan di sana.
Kehadiran Tokoh dan Rekayasa Lalu Lintas yang Khas
Yang menarik, dalam reuni ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Rizieq Shihab akan hadir. Kehadiran kedua tokoh tersebut pasti menambah dinamika acara. Tapi, polisi juga tidak ketinggalan. Mereka menyiapkan rekayasa lalu lintas yang cukup ketat, mengantisipasi kepadatan di sekitar Monas. Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, menjelaskan bahwa ruas Jalan Merdeka Barat, Timur, Utara, dan Selatan diprediksi ramai.
“Sekiranya memang nanti diprediksi masih ada lintasan-lintasan ataupun mobilisasi masa yang cukup besar, kita akan melakukan pengalihan lebih awal,”
katanya.
Reuni 212 tahun ini bukan hanya tentang mengingat masa lalu, tapi juga memperlihatkan bagaimana kepedulian terhadap isu nasional dan internasional masih menjadi panggung yang utama. Dengan 1.214 personel yang dikerahkan, keamanan dan kenyamanan peserta menjadi prioritas. Tapi, apakah kehadiran ini benar-benar bisa menciptakan harmoni, atau justru memicu perdebatan yang lebih sengit? Jawabannya mungkin terletak dalam semangat doa bersama yang dicanangkan hari ini.












