Table of Contents
TogglePencurian Dompet Jeon Hye Bin di Bali: Kebocoran Dana yang Menyakitkan
Satu liburan di Bali yang seharusnya penuh tawa, justru berubah menjadi kenangan pahit bagi Jeon Hye Bin, aktris Korea Selatan yang sempat viral akhir-akhir ini. Tanggal 1 Oktober, saat mereka berada di Kecamatan Ubud, dompet suaminya tiba-tiba raib dari tangan. Ternyata, ini bukan sekadar kehilangan barang biasa, tapi sebuah operasi pencurian yang terencana dan melibatkan sekelompok penyusup yang tak terduga.
Sindikat 10 Orang Terungkap, Kapolres: Ini Alasan Mereka Memilih Ubud
Kebocoran tersebut berujung pada penangkapan 10 orang yang terlibat dalam sindikat pencurian. Menurut Kapolres Gianyar, AKBP Chandra C. Kesuma, lokasi kejadian di sekitar Puri Ubud dan toko perbelanjaan di Pasar Tematik Ubud menjadi pilihan yang cerdas.
“Mereka menargetkan korban yang menggunakan tas selempang atau di belakang,”
jelas Kesuma. Tapi, mengapa Ubud justru menjadi sasaran? Apakah ada yang lebih menarik di sana?
“Betul, suami dari artis Korea yang menjadi salah satu korban. Total ada lima WNA Korea dan China menjadi korban. Tempat kejadian perkara (TKP) berada di sekitar Puri Ubud dan toko perbelanjaan di Pasar Tematik Ubud,”
Analisis lebih lanjut mengungkap bahwa Ubud, dengan kepadatan wisatawan dan tempat-tempat yang ramai, memang menjadi lokasi ideal untuk kejahatan yang tidak terlihat. Tapi, kejadian ini justru menjadi bukti bahwa keamanan di Bali tidak hanya bergantung pada pemandangan alamnya, tapi juga pada perencanaan penjahat yang jago.
Peran Masing-Masing Anggota Sindikat: Siapa yang Terlibat?
Penangkapan 10 orang ini tidak hanya sekadar daftar nama, tapi juga pengungkapan keahlian mereka dalam memainkan peran. Empat orang warga Indonesia, dengan inisial PT, IKPS, HL, dan JW, berperan sebagai penyedia mesin EDC. Alat ini digunakan untuk menggesek kartu kredit korban dan mengirimkan dana ke rekening luar negeri. Sementara, empat warga Mongolia menjadi eksekutor yang langsung mengambil dompet saat korban lengah. Dua warga China, JWW dan TW HUA, justru berperan sebagai perekrut utama.
“Mereka menargetkan korban yang memakai tas selempang atau yang di belakang. Tas dibuka, diambil dompetnya,”
Ternyata, semua anggota ini bekerja seperti dalam tim profesional. Tidak ada yang kehilangan fokus, tidak ada yang keliru. Mereka menunggu kesempatan yang sempurna, lalu melangkah dengan percaya diri. Tapi, apakah kita bisa melindungi diri dari kejahatan semacam ini di tengah-tengah liburan?
Kebocoran Dana ke Uganda: Serpihan Kecurangan yang Menyebar
Dompet yang hilang tidak hanya mengandung uang, tapi juga kartu kredit yang bisa digunakan untuk transaksi di mana saja. Total kerugian mencapai Rp 132 juta, dengan dana yang terdeteksi terkirim ke Uganda dan Indonesia. Kapolres mengatakan,
“Kemudian, kartu kredit digesek di mesin EDC untuk dikirim ke rekening luar negeri. Terdeteksi terkirim ke Uganda. Ada juga yang dikirim ke Indonesia,”
Hal ini menunjukkan bahwa kejahatan tidak hanya terjadi di satu lokasi, tapi juga melibatkan jaringan internasional. Jeon Hye Bin, yang terkenal di tanah air, mungkin tidak menyangka bahwa tangannya akan menjadi target dari sindikat yang beroperasi lintas batas. Tapi, kejadian ini justru menjadi pelajaran bahwa keamanan saat berlibur harus diperhatikan lebih serius.
Takeaway: Kita seringkali menganggap Bali sebagai tempat yang aman, tapi fakta ini mengingatkan bahwa di balik keindahannya, tersembunyi juga ancaman kejahatan yang terorganisir. Dari












